Couple S


Couple S 
Written by JustAw0rd

Kedua insan Tuhan yang diciptakan dengan berbagai kekurangan. Mereka berdua adala Steven Brian Alexi Cullen dan Grizelle Stefani Jovanka Lovata.

Laki-laki yang tangguh menghadapi perjalanan hidupnya dengan menerima segala kekurangannya. Perempuan yang cerdas dan seorang pejuang yang menghadapi kekurangannya dengan segala kekuatannya. 

Bertemu dalam suatu ruangan yang mengubah jalan hidup dirinya masing-masing.

"Apakah kamu akan ninggalin aku?" Ucap Stefani menangis

"I want to be with you always baby, I will try to get through this" ucap Steven mengecup puncak kepala Stefani 

Lanjut baca ceritanya yuk XD 
I hope you like and enjoy it 

                                                     Luv, JustAw0rd



_________________Prolog_________________


Seorang Perempuan berjalan keluar dari kamar mandi menuju ke sebuah lemari coklatnya. 

Ia mengambil dress hitam yang sangat indah dan sangat pas untuk menutupi lekukan tubuhnya. Ia memakai dress hitam yang berdesign lengan panjang dan panjang dress itu hingga sedikit dibawah lutut.

Ia berjalan menuju ke arah cermin didepannya dan melihat dirinya sendiri. Perempuan itu mengambil sebuah sisir didekatnya dan menyisir rambutnya hingga rapi.

"Semoga kamu suka penampilan aku saat mengunjungimu ya" ia berbicara dan menatap dirinya dipantulan cermin itu.


Perempuan itu keluar dan memanggil kedua orang tuanya untuk segera berangkat. Tak lama mereka sudah hampir sampai di tempat tujuan.

Ia pun turun dan menguatkan dirinya sendiri untuk bertemu seseorang yang sangat ia sayang.

Perempuan menggenggam payung hitam itu berjalan menuju kerumunan orang-orang yang juga memegang payung hitam. Ia duduk dikursi yang tersedia dan melihat kearah orang yang ia akan temui.

Saat waktunya tiba perempuan itu tetap menguatkan dirinya. Dia berjalan lurus dan menatap dengan rasa yang sangat hancur.

10 menit berlalu

Rintik hujan membasahi baju hitam yang melekat ditubuh seorang wanita. Ia menangis pilu didepan tempat kediaman baru seseorang.

Ditempat itu sudah sepi dan hanya ada dirinya dan kenangan yang menyelimuti hatinya saat ini.

___________Part 1___________

Ditempat inilah seorang perempuan menjalani semasa hidupnya. Tak ada sedikit cahaya yang masuk kedalam ruangan yang selama ini ditempatinya. Bukan tanpa alasan ia harus membuat keadaan tubuhnya tetap hidup.

"Sangat monoton hidup seorang Grizelle Stefani Jovanka Lovata , bangun terus mandi abis itu makan terus ini itu dan balik lagi" ucap seorang remaja perempuan yang sedang duduk dikasurnya menyambut pagi yang cerah ini.

"Huh mari kita semangat!!" Seru Grizelle menyemangati diri sendiri lalu berdiri dan mengambil sebuah baju rumahannya dari lemari.

15 menit berlalu 

Keluarlah Grizelle yang sudah segar walaupun didalamnya sangat layu. Ia berjalan menuju jendela kecil yang ditutupi gorden birunya.

"Halo dunia" ucapnya mengelus kaca jendela itu dengan gordennya.

"Grizelle...pagi sayang ayo kita makan yuk mama masak makanan kesukaan kamu nih" ucap seorang ibu bernama Amellia Gloria.

"Sayang kamu tau kan kalo kamu-" lanjut Amellia melihat anaknya membuka sedikit gorden itu.

"Aku tau kok ma, mama tenang aja" ucap Grizelle memotong ucapan mamanya.

"Hm iya ma...mama masak apa emangnya?" Tanya Grizelle memeluk mamanya sembari turun dari kamarnya.

"Hm pokoknya kesukaan kamu deh" ucap Amellia menuruni satu demi satu anak tangga rumah itu.

Sesampainya diruang makan,keluarga Lovata melakukan kegiatan makan bersama dengan keadaan yang tak pernah tentram.

"Hari ini aku masih kerja diluar kota honey tapi aku tetap pulang ke sini" ucap Moergan Johannes selaku ayah dari Grizelle Stefani Jovanka Lovata.

"Oh iya nanti kamu ada pertemuan di gereja katedral itu ya Grize, mama kamu pasti blom ngomongin ini" lanjut Moergan.

"Hah? Aku ada pertemuan digereja? Aku ga ada rencana apa-apa pah" ucap Grizelle bingung.

"Ma...mama...mama bikin pertemuan apa digereja?" Tanya Grizelle yang menjadi kepo.

"Hm...mama kemarin lupa bilang ke kamu,jadi hari ini mama akan antar kamu ke gereja ya disana banyak yang akan jadi temanmu" ucap Amellia tersenyum mengelus puncak kepala Grizelle sayang.

"Oh oke tapi aku nanti jadi kayak dadar gulung make jaket ini itu ampe nutupin semua tubuh aku kan haha" ucap Grizelle tertawa garing melihat dirinya.

"Hm aku pasti beda banget sama mereka ya ma pah, aku takut ga ada yang kayak aku" ucap Grizelle sedih dan bukan hanya dia yang sedih kedua orang tuanya juga sangat sedih melihat keadaan anaknya.

"Sayang kamu ga usah mikir yang aneh-aneh semua manusia sama tapi Tuhan kasih lebih untuk mama dan papa buat memiliki anak yang hebat seperti kamu jadi jangan sedih ya nak" ucap Moergan lembut hingga Grizelle pun jadi merasa bersalah.

"Maaf ya ma pah bikin kalian sedih aku ga tau kenapa Tuhan kasih sebuah keadaan diri aku begini" ucap Grizelle yang langsung menyuapkan sesendok nasi terakhirnya.

"Udah kita makan dulu nanti dilanjut lagi ya. Yang penting nanti kamu berangkat sama mama ke gereja" ucap Moergan langsung memakan sayuran yang ada di piringnya.

Selesai keluarga Lovata memakan habis makanannya, mereka pun sibuk masing-masing dengan kegiatannya. 

Dimulai dari Amellia mencuci piring lalu Moergan bersiap merapikan map-map yang akan dibawanya dan juga Grizelle yang sibuk dengan kedua anjing kecilnya.

⚘⚘⚘

Saat waktunya sudah dekat untuk menghadiri pertemuan Grizelle memakai jaket, sarung tangan kain, syal abu-abu, celana panjang hingga kaki, sepatu boot heals hitamnya, juga topi abu-abu.

Setelah hampir memakai semuanya Grizelle didatangi mamanya.

Tok...tok...

"Mama udah siap nih Grize, kamu udah belum?" Tanya Amellia langsung memasuki kamar anaknya itu.

"Wah sudah siap ternyata ya kamu" ucap Amellia memandang Grizelle didepan cermin.

"Hm iya ma udah kok tinggal berangkat, penampilan aku bagus dan cantik ga ma?" Tanya Grizelle kepada mamanya yang berada disebelahnya.

"Anak mama akan selalu cantik sayang apapun yang kamu pakai"ucap Amellia memegang bahu Grizelle.

"Mama bisa aja deh aku kayak apaan tau ini hehe" ucap Grizelle mengambil kedua tangan mamanya dan dibalas senyum manis nan tulus.

"Ayo mah udah jam segini nanti takutnya telat lagi" lanjut Grizelle bersemangat.

"Ok sip bos, kamu bersemangat banget mama seneng ngeliatnya" ucap Amellia mengacungkan jempol.

Amellia dan Grizelle siap menaiki mobil merahnya. Saat diperjalanan diselipkan canda dan tawa yang membuat anak remaja 14 tahun itu senang.

Saat mereka sampai digereja, Amellia mengantarkan Grizelle masuk kedalam gereja itu.

"Hi...lets in to church, in this meeting you will be happy with many friends" ucap seorang yang sudah dewasa mungkin berumur ±21 tahun.

Amellia pun mencium kening anaknya itu dan melambaikan kedua tangan.

Grizelle pun duduk disebuah kursi dan hanya ada 10 orang dilingkaran kursi itu. Ia menunggu acara pertemuan itu dimulai.

"Hai kenalin nama aku Freya, kamu cantik sekali beda dengan aku" ucap anak disebelah kursi Grizelle.

"Hai nama aku Grizelle, kamu bisa bahasa indonesia? " Tanya Grizelle kebingungan dan Freya membalas dengan anggukan.

"Tapi kamu juga cantik dan apa bedanya aku dan kamu?" Tanya Grizelle lagi

"Aku punya-" ucap Freya terpotong.

"Hi let's start begin this event" ucap orang yang menyapa Grizelle tadi.

"Nanti kita ngomong lagi ya" ucap Freya dan langsung memperhatikan keorang itu tetapi Grizelle masih bingung dan melihat sekitarnya.

'Orang-orang disini sepertinya sangat sempurna beda dengan aku tapi apa ya yang Freya bilang?'Tanya Grizelle dalam hatinya.

Komentar

Posting Komentar